Minggu, 24 Oktober 2010

Artikel hubungan kebudayaan dengan kependudukan


Ragam Penduduk dan Budaya


Penduduk Kabupaten Deli Serdang terdiri dari berbagai suku bangsa antara lain : Melayu, Karo, Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, Minangkabau dan lain-lain yang pada umumnya memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Akibat pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi dua wilayah pemerintahan, sudah tentu mengalami perubahan kepada pengurangan jumlah penduduk.
Jumlah Penduduk yang bermukim di daerah ini sampai dengan tahun 2007 diperkirakan sebanyak 1.686.366 Jiwa.dengan kepadatan rata-rata 675 jiwa/km2 dengan penduduk terpadat di kec. Deli Tua yaitu 6.057 jiwa/km2 dan penduduk terendah/ jarang di kec. Gunung Meriah 33 jiwa/km2.

Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun jumlah penduduk yang besar apabila tidak diupayakan pengembangan kualitasnya dapat merupakan beban bagi pembangunan dan justru dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Dampak pembangunan terhadap dinamika kependudukan antara lain dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas penduduk yang diindikasikan dari pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, angka ketergantungan umur, median umur, rata-rata anak lahir hidup/rata-rata masih hidup dan angka migrasi, umur perkawinan pertama, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Dinamika kependudukan di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada data berikut ini:
 - rata rata usia kawin pertama wanita tahun 2003 sebesar 20,38, tahun 2004 sebesar 20,56, tahun 2005 sebesar 20,91
 - angka kematian bayi (IMR) tahun 2003 sebesar 33,5, tahun sebesar2004 32,0, pada tahun 2005 sebesar 30,8
 - angka kelahuran total (TFR) tahun 2003 sebesar 2,80, pada tahun 2004 sebesar 2,77, tahun 2005 sebesar 2,52

Sumber
http://deliserdang.go.id/profil-deli-serdang/penduduk-dan-budaya.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar