Senin, 29 April 2013

6.1. BAGAIMANA BERFIKIR SECARA INDUKTIF

  Berpikir Induktif
 
Berpikir induktif merupakan suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang umum. Cara berpikir dilakukan dengan berusaha untuk mencari ciri-ciri atau sifat-sifat yang tertentu dari berbagai fenomena. Lalu menarik kesimpulan-kesimpulan bahwa ciri-ciri itu terdapat pada semua jenis fenomena tadi.
 
Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung kepada refresentatif atau tidaknya sampel yang diambil yang mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil berarti makin tinggi akurasi kesimpulan yang diperoleh. Dan makin besar pula taraf dapat dipercaya (validitas) dari kesimpulan itu, dan sebaliknya.
 
Sebagai contoh umum :
  • Besi di panaskan memuai
  • Seng di panaskan memuai
  • Emas di panaskan memuai
  • Perak di panaskan memuai
  • Besi, Seng, Emas dan Perak adalah logam
  • Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.
 
Dan berfikir secara induktif pun dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Induksi sempurna 

Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari putusan khusus, maka Induksi itu sempurna, misalnya :
Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa ia warga Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa Fakultas itu warga Negara Indonesia.

b. Induksi tidak Sempurna 

Jika putusan umum dari Induksi yang bukan merupakan penjumlahan, melainkan seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada yang umum, itulah Induksi yang tidak sempurna.
Induksi tidak sempura ada dua macam lagi demi sifat yang di milikinya dalam kekuatan putusan yang ternyata :
  1. Dalam ilmu alam (sciences) utusan yang tercapai melalui Induksi tidak sempurna berlaku umum, mutlak, jadi tak ada kecualinya. Hukum air mengenai pembekuannya tak mengizinkan pengecualiannya. Tidak ragu-ragu ilmu berani meramalkan tentang pembekuan itu.

 
Sumber :
- blog.tp.ac.id/.../makalah-model-berpikir-secara-induktif
- http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.com/2012/01/macam-macam-cara-berpikir.html